Rabu, 16 Maret 2016

Perbedaan IPv4 & IPv6 dan DHCP


Sejarah Ip Addrees




     Sebelum membahaas perbedaan antara ipv4 dan ipv6. Lalu kalau yang di pakai ipv4 dan ipv6 kemana 1,2,3,dan 5 dan kenapa tidak di pakai? Untuk mengenal nya mari kita bahas sejarah dari ip adrees sebelum nya sebagai bagian dari sejarah computer .
     Sebelum kelahiran address versi 4 terlebih dahulu tercipta ip addrees versi 0,1,2,3. Tetapi yang di pakai secara luas hanya ipv4. Lalu kenapa  yang di bahas hanya ipv4 dan versi6. Hal tersebut terjadi karena beberapa dari ip adrees sebelumnya hanyalah sebuah experimaen dan tidak di perkenal luaskan. Yang di perkenal kan hanyalah IMP ( interface message processor) dan system pengelamatan ip addres ini terjadi sebelum ada nya ipv4 dan 6.
     Dalam project ARPANET ( advanced research project agency network) untuk mengoneksikan para peserta project kedalam project ARPANET, mereka menggunakan IMP ( interface message processor). IMP ini digunakan sebagai pengelamatan dari computer yang terkoneksi. IMP ini di gunakan pada tahun 1969-1983,kurang lebih selama 2 dasawarsa system IMP di guakan sebelum akhir nya diganti IP adrees versi 4.
     Dan akhirnya ipv4 yang digunakan secara luas dan public umum, setelah sebelum nya mengalami pengembangan sejak versi 1,2 dan 3. Ip addrees ini dikembang kan sejak tahun 1977-1979. Dan sejak tahun 1989 ip addrees versi 4, resmi digunakan system pengelamatan pengganti IMP . dan pada tahun 1995 IP ADDREES V 6 , resmi di perkenal kan sebagai ip next generation. Ipv6 ini di tulis di dalam RFC 2460. Tetapi sebelum ipv6, terlebih dahulu di kenal ipv5. Ipv5 ini tidak di perkenal kan ke kalangan public umum karena hanya di gunakan sebagai eksperimen dan sampai sekarang juga masih bersifat eksperimen.
      Ipv5 ini juga memiliki nama lain yaitu internet stream protocol (ST). ipv5 ini di definisi kan didalam RFC1190. Protocol ipv5 dikembangkan bukan bagian dari lanjutan ipv4, melainkan pelengkap dari ipv4 untuk  traffic percakapan suara dan koferensi dengan garansi delay dan bandwidth.
     Selanjut nya muncul ipv6 yang menjadi pengganti dari system pengelamatan dari ipv4. Salah satunya google dan beberapa mesin nya mereka sudah mulai mengganti alamatnya ke dalam ipv6 dan tidak lupa juga para service provider dari internet mulai mengganti alamat nya ke ipv6 meskipun mereka masih mendukung ipv4.
     Untuk Indonesia mendapatkan 17prefx ipv6, yang bias di gunakan untuk berbagai keperluan seperti orgnisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Saat ini ipv6, masih belum di kenal secara luas. Hal ini di karena kan masih terbiasa nya orang-orang mengunakan system

Pengertian Alamat iP versi 4

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host.

Jenis-Jenis Alamat

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas Alamat


Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.


Jenis-jenis Alamat Privat

10.0.0.0/8 network identifier kelas A

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

172.16.0.0/12 network identifier kelas B

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

192.168.0.0/16 network identifier kelas C

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16 host identifier

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut denganAutomatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.

Perbedaan iP versi 4 dengan iP versi 6


Penggunaan Alamat iPv4


Untuk Konfigurasi Manual 2 Komputer


Menghubungkan 2 komputer langsung tanpa menggunakan hub atau switch dapat dengan mudah dilakukan dengan menyiapkan kabel UTP yang di pasang Connector RJ45 dengan susunan kabel cross. Kemudian hubungkan kedua laptop / komputer dengan kabel cross pada port LAN yang telah ada pada laptop / komputer

Langkah-langkah cara setting IP Address di bawah ini :


  • Klik tombol Windows > Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center.
  • Pada bar kiri atas klik Change adapter settings.
  • Klik kanan Local Area Connection, pilih Properties.
  • Double klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4).
  • Pilih radio button use the following IP Address, lalu Pada komputer A masukkan IP Address beserta Subnet mask-nya. IP Address: 192.168.56.1 dan Subnet mask: 255.255.255.0
  • Klik Ok
  • Pada komputer B masukkan IP Address beserta Subnet mask-nya. IP Address: 192.168.56.2 dan Subnet mask: 255.255.255.0
  • Klik Ok
  • Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung lakukan ping dari komputer A ke komputer B atau sebaliknya
  • 1. Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Win + R
  • 2. Pada CMD ketik perintah “ping IP Address”. Ip Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2: ping 192.168.56.
  • Pastikan Windows FireWall dalam keadaan Off

Berbeda dengan Konfigurasi iP Manual menggunakan iPv4 diatas, DHCP memberi kemudahan denag setting iP setaca Otomatis tanpa harus mengatur alamat iP Client.


Pengertian DHCP


Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP diharuskan secara manual memberikan IP address kepada semua komputer. Jika DHCP terpasang pada jaringan lokal, maka semua komputer menyambung  ke jaringan akan memperoleh  IP Adress secara otomatis dari DHCP server. Selain IP Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, misalnya default gateway dan DNS server. Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya dalam pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP secara manual kepada setiap komputer satu per satu. 


Perbedaan DHCP Client dan DHCP Server

Dalam layanan DHCP, ada dua istilah yang perlu anda ketahui yaitu DHCP client dan DHCP server.

Dynamic Host Configuration Protocol mempergunakan arsitektur server /client, maka teradapat dua pihak yang berperan, yaitu  DHCP Server dan DHCP Client.


  • DHCP server adalah sebuah mesin yang memberikan layanan dengan “menyewakan” IP Address dan informasi TCP IP lainnya pada semua Client yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux terdapat  layanan seperti ini. 
  • DHCP client merupakan mesin Client yang menjalankan program Client DHCP yang memungkinkannya  untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi Client jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) mempunyai perangkat lunak seperti ini.


DHCP server pada umumnya memiliki pendistribusian  alamat yang diizinkan kepada Client, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap Client kemudian dapat menyewa IP Address dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditetapkan oleh DHCP, biasanya hingga berhari-hari. Manakala waktu penyewaan IP Address tersebut habis masa berlaknya, Client akan meminta kembali pada server untuk mendapatkan IP Address yang baru atau memperpanjangnya kembali. Konsep DHCP yaitu melayani permintaan dari pada Clientnya, meminta IP untuk disebarkan ke client secara otomatis. 


Cara Kerja DHCP

Pada saat user menghidupkan komputernya dan menghubungkannya ke server yang menggunakan layanan DHCP, maka komputer tersebut otomatis meminta (request) alamat IP ke server. Kemudian server menjawab permintaan komputer tersebut dan memberikannya sebuah alamat IP.


Untuk lebih jelas mengenai cara kerja DHCP, anda bisa menyimak proses-proses yang terjadi pada layanan DHCP sebagai berikut : 


IP Least Request

Komputer client meminta alamat IP ke server


IP Least Offer

DHCP server yang memiliki list alamat IP memberikan penawaran kepada komputer client


IP Lease Selection

Komputer client memilih/ menyeleksi penawaran yang pertama kali diberikan DHCP, kemudian melakukan broadcast dengan mengirim pesan bahwa komputer client menyetujui penawaran tersebut


IP Lease Acknowledge

Pada tahap ini DHCP server menerima pesan tersebut dan mulai mengirim suatu paket acknowledge (DHCPACK) kepada client.

Paket tersebut berisi berapa lama komputer client bisa menggunakan alamat IP tersebut (yang diberikan DHCP server) beserta konfigurasi lainnya. Dan komputer client pun dapat terhubung ke jaringan.
Paket tersebut berisi berapa lama komputer client bisa menggunakan alamat IP tersebut (yang diberikan DHCP server) beserta konfigurasi lainnya. Dan komputer client pun dapat terhubung ke jaringan.
DHCP menggunakan konsep DHCP relay agent menyambung secara terus menerus, DHCP relay agent adalah sebuah host yang melanjutkan paket DHCP antara Client dan server. Relay agent digunakan untuk melanjutkan permintaan dan balasan antara client dan server yang mereka tidak dalam physical subnet yang sama.

Konfigurasi DHCP server pada Windows Server 2003.

Langkah-langkah Konfigurasi DHCP :

Langkah Konfigurasi DHCP pada Server Windows Server 2003 :
1.      Pastikan fitur atau aplikasi DHCP Server sudah ada atau sudah di install pada Windows Server 2003. Pilih  menu Control Panel lalu pilih Add Remove Programs. Selanjutnya pilih menu Add/Remove Windows Componen. Lalu cek menu DHCP pada komponen Networking Services.

2.      Selanjutnya masuk ke menu Administratif Tools lalu pilih menu DHCP. Lalu pada Server kita klik kanan terus pilih Authorize untuk mengaktifkan Otorisasi Server ini sebagai DHCP Server.



3.      Selanjutnya Klik kanan lagi lalu pilih New Scope.



 4.   Lalu klik Next untuk memulai proses.


 5.    Masukkan Nama DHCP Server kita dan deskripsinya.


 6.  Lalu masukkan IP Address Range yang akan di sediakan oleh DHCP Server kita ini. Misalnya pada contoh ini mengunakan IP Address : 192.168.43.120 – 192.168.43.129. Serta tentukan Subnetnya seperti contoh di bawah ini.


 7. Selanjutnya tentukan IP Address Excluded alias IP Address yang di kecualikan atau tidak boleh digunakan dalam range IP DHCP ini. Kalau tidak ada IP Address Excluded, kita kosongkan saja.


 8.  Selanjutnya kita kita tentukan LEASE TIME alias waktu sewa yang kita berikan pada PC / Laptop Client dalam mengunakan IP Otomatis yang kita sediakan. Misalnya pada contoh ini kita berikan waktu Lease Time selama 6 jam.


 9.  Klik Next untuk memulai Konfigurasi yang telah kita tentukan tadi.



 10. Tentukan IP Gateway Internet yang di gunakan pada jaringan kita IP : 192.168.43.1  jika client DHCP di berikan akses internet .


 11.   Tentukan nama Parent Domain kita dan tentukan IP DNS Server yang ada di jaringan kita. Pada contoh ini kita mengunakan IP DNS Server local ( 192.168.43.21 dan 192.168.43.22 ) dan IP DNS untuk akses internet ( 192.168.43.1 ).


 12.  Tentukan IP Address Wins Server yang ada di jaringan kita. Pada contoh ini kita mengunakan IP WINS Server local ( 192.168.43.21 dan 192.168.43.22 ).



 13. Klik Next untuk memulai proses pembuatan DHCP berdasarkan Scope yang telah kita buat tadi.


 14.   Klik Finish yang menandakan pengaturan kita telah selesai dan berhasil.


 15.   Selanjutnya kita bisa melihat maupun mengedit pengaturan DHCP Server serta dapat menambahkan Scope lagi yang lain.




Konfigurasi DHCP pada Client

Langkah-langkah pembuatan DHCP Client dapat dilakukan  pada menu IP -> DHCP Client -> Add.


Cara menambah Client pada DHCP server 

Konfigurasi DHCP Server dapat dilakukan pada menu IP -> DHCP Server -> Klik DHCP Setup 

Pada  wizard DHCP setup pilih DHCP server yg akan diaktifkan. Pilih “Next” 

Sebelumnya pada ether3 sudah dipasang IP Address 



Penentuan DHCP Address Space akan otomatis mengambil segment IP yang sama. Jika interface sebelumnya belum terdapat IP, bisa ditentukan manual pada langkah ini.

Selanjutnya,  menentukan IP Address yang akan digunakan sebagai default-gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara otomatis wizard akan menggunakan IP Address yang terpasang pada interface ether3.

Tentukan IP Address yang akan di-distribusikan ke Client. Secara otomatis wizard akan mengisikan host ip pada segment yang telah digunakan. Pada contoh ini, IP 192.168.4.1 tidak masuk dalam Addresses To Give Out, sebab IP tersebut sudah digunakan sebagai gateway dan tidak akan di-distribusikan ke Client.


Kita harus menentukan juga, nantinya DHCP Client akan melakukan request DNS ke server mana. Secara otomatis wizard akan mengambil informasi setting DNS yang telah dilakukan pada menu /ip dns . Tetapi bisa juga jika kita ingin menentukan request DNS Client ke server tertentu.


Langkah terakhir kita diminta untuk menentukan Lease-Time, yaitu berapa lama waktu sebuah IP Address akan dipinjamkan ke Client. Untuk menghindari penuh / kehabisan IP, setting Lease-Time jangan terlalu lama, misalkan 1 hari saja. 
Sampai langkah ini, jika di klik Next akan tertampil pesan yang menyatakan bahwa setting DHCP telah selesai.

  
Untuk melakukan percobaan, hubungkan PC ke ether3 kemudian ubah pengaturan IP PC pada posisi "obtain an IP address automatically" . 


Seharusnya Laptop akan mendapatkan assign IP otomatis dari Router. Perhatikan expired time, seharusnya sama dengan parameter Lease-Time yang sudah ditentukan pada DHCP Server. 

DHCP Leases

Daftar perangkat yang sudah diberikan IP secara otomatis akan ada pada /ip dhcp-server leases. 
Secara default, ip address yang akan diberikan ke client diurutkan dari belakang (192.168.4.254). Akan tetapi, kita juga bisa melakukan pengaturan agar sebuah IP hanya akan dipinjamkan ke Client tertentu. Misalnya, jika Client-A melakukan request DHCP, maka Server akan selalu memberikan IP 192.168.4.254. 
Konsep tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan Static Leases. Ide dasarnya adalah melakukan reservasi sebuah IP Address untuk sebuah MAC Address tertentu. Ada 2 cara konfigurasi yang bisa dilakukan.
Pertama, dengan melihat dari daftar perangkat yang ada pada tab Leases. Jika dilakukan dengan cara ini client harus sudah mendapat IP Address dahulu.


Cara kedua dengan menambahkan secara manual pada tab Leases.



Selain dapat digunakan untuk reservasi IP Address, Static Leases juga bisa digunakan untuk menentukan :
Lease-Time yang berbeda untuk tiap MAC Address (Client) 

Limitasi bandwidth (rate-limit) , jika ditentukan maka rule simpe queue akan secara otomatis muncul ketika client mendapat assign IP dari server.

Melakukan blocking MAC Address tertentu agar tidak bisa mendapat pinjaman IP, dengan opsi "Block-Access=yes". 

Jadi, selain dapat mendistribusikan IP secara otomatis, dengan DHCP Server juga dapat melakukan manajemen terhadap DHCP Client dengan menggunakan Static Leases. 
  
Keuntungan Menggunakan Layanan DHCP
§  Tidak perlu memberikan/ mengkonfigurasi alamat IP kepada client satu per satu
§  Mencegah terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu jaringan
§  Dengan layanan DHCP, komputer client dapat menggunakan alamat IP dalam jangka waktu tertentu (tergantung pemberian server)
§  Komputer client dapat menggunakan suatu alamat IP yang tidak dipakai oleh komputer client yang lain
§  Selain itu, dengan adanya DHCP, kita dapat mengintegrasikan suatu mesin (host) ke dalam suatu jaringan, karena nantinya mesin tersebut akan mendapat alamat IP juga melalui pooling yang sebelumnya telah dibuat oleh server.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar