Sebelum membahaas perbedaan antara ipv4
dan ipv6. Lalu kalau yang di pakai ipv4 dan ipv6 kemana 1,2,3,dan 5 dan kenapa
tidak di pakai? Untuk mengenal nya mari kita bahas sejarah dari ip adrees
sebelum nya sebagai bagian dari sejarah computer .
Sebelum kelahiran address versi 4 terlebih
dahulu tercipta ip addrees versi 0,1,2,3. Tetapi yang di pakai secara luas
hanya ipv4. Lalu kenapa yang di bahas
hanya ipv4 dan versi6. Hal tersebut terjadi karena beberapa dari ip adrees
sebelumnya hanyalah sebuah experimaen dan tidak di perkenal luaskan. Yang di
perkenal kan hanyalah IMP ( interface message processor) dan system
pengelamatan ip addres ini terjadi sebelum ada nya ipv4 dan 6.
Dalam project ARPANET ( advanced research
project agency network) untuk mengoneksikan para peserta project kedalam
project ARPANET, mereka menggunakan IMP ( interface message processor). IMP ini
digunakan sebagai pengelamatan dari computer yang terkoneksi. IMP ini di gunakan
pada tahun 1969-1983,kurang lebih selama 2 dasawarsa system IMP di guakan
sebelum akhir nya diganti IP adrees versi 4.
Dan akhirnya ipv4 yang digunakan secara
luas dan public umum, setelah sebelum nya mengalami pengembangan sejak versi
1,2 dan 3. Ip addrees ini dikembang kan sejak tahun 1977-1979. Dan sejak tahun
1989 ip addrees versi 4, resmi digunakan system pengelamatan pengganti IMP .
dan pada tahun 1995 IP ADDREES V 6 , resmi di perkenal kan sebagai ip next
generation. Ipv6 ini di tulis di dalam RFC 2460. Tetapi sebelum ipv6, terlebih
dahulu di kenal ipv5. Ipv5 ini tidak di perkenal kan ke kalangan public umum
karena hanya di gunakan sebagai eksperimen dan sampai sekarang juga masih
bersifat eksperimen.
Ipv5 ini juga memiliki nama lain yaitu
internet stream protocol (ST). ipv5 ini di definisi kan didalam RFC1190.
Protocol ipv5 dikembangkan bukan bagian dari lanjutan ipv4, melainkan pelengkap
dari ipv4 untuk traffic percakapan suara
dan koferensi dengan garansi delay dan bandwidth.
Selanjut nya muncul ipv6 yang menjadi
pengganti dari system pengelamatan dari ipv4. Salah satunya google dan beberapa
mesin nya mereka sudah mulai mengganti alamatnya ke dalam ipv6 dan tidak lupa
juga para service provider dari internet mulai mengganti alamat nya ke ipv6
meskipun mereka masih mendukung ipv4.
Untuk Indonesia mendapatkan 17prefx ipv6,
yang bias di gunakan untuk berbagai keperluan seperti orgnisasi, mobile
operator, IXP, dan ISP. Saat ini ipv6, masih belum di kenal secara luas. Hal
ini di karena kan masih terbiasa nya orang-orang mengunakan system
Sebelum membahaas perbedaan antara ipv4
dan ipv6. Lalu kalau yang di pakai ipv4 dan ipv6 kemana 1,2,3,dan 5 dan kenapa
tidak di pakai? Untuk mengenal nya mari kita bahas sejarah dari ip adrees
sebelum nya sebagai bagian dari sejarah computer .
Sebelum kelahiran address versi 4 terlebih
dahulu tercipta ip addrees versi 0,1,2,3. Tetapi yang di pakai secara luas
hanya ipv4. Lalu kenapa yang di bahas
hanya ipv4 dan versi6. Hal tersebut terjadi karena beberapa dari ip adrees
sebelumnya hanyalah sebuah experimaen dan tidak di perkenal luaskan. Yang di
perkenal kan hanyalah IMP ( interface message processor) dan system
pengelamatan ip addres ini terjadi sebelum ada nya ipv4 dan 6.
Dalam project ARPANET ( advanced research
project agency network) untuk mengoneksikan para peserta project kedalam
project ARPANET, mereka menggunakan IMP ( interface message processor). IMP ini
digunakan sebagai pengelamatan dari computer yang terkoneksi. IMP ini di gunakan
pada tahun 1969-1983,kurang lebih selama 2 dasawarsa system IMP di guakan
sebelum akhir nya diganti IP adrees versi 4.
Dan akhirnya ipv4 yang digunakan secara
luas dan public umum, setelah sebelum nya mengalami pengembangan sejak versi
1,2 dan 3. Ip addrees ini dikembang kan sejak tahun 1977-1979. Dan sejak tahun
1989 ip addrees versi 4, resmi digunakan system pengelamatan pengganti IMP .
dan pada tahun 1995 IP ADDREES V 6 , resmi di perkenal kan sebagai ip next
generation. Ipv6 ini di tulis di dalam RFC 2460. Tetapi sebelum ipv6, terlebih
dahulu di kenal ipv5. Ipv5 ini tidak di perkenal kan ke kalangan public umum
karena hanya di gunakan sebagai eksperimen dan sampai sekarang juga masih
bersifat eksperimen.
Ipv5 ini juga memiliki nama lain yaitu
internet stream protocol (ST). ipv5 ini di definisi kan didalam RFC1190.
Protocol ipv5 dikembangkan bukan bagian dari lanjutan ipv4, melainkan pelengkap
dari ipv4 untuk traffic percakapan suara
dan koferensi dengan garansi delay dan bandwidth.
Selanjut nya muncul ipv6 yang menjadi
pengganti dari system pengelamatan dari ipv4. Salah satunya google dan beberapa
mesin nya mereka sudah mulai mengganti alamatnya ke dalam ipv6 dan tidak lupa
juga para service provider dari internet mulai mengganti alamat nya ke ipv6
meskipun mereka masih mendukung ipv4.
Untuk Indonesia mendapatkan 17prefx ipv6,
yang bias di gunakan untuk berbagai keperluan seperti orgnisasi, mobile
operator, IXP, dan ISP. Saat ini ipv6, masih belum di kenal secara luas. Hal
ini di karena kan masih terbiasa nya orang-orang mengunakan system
Pengertian Alamat iP versi 4
Alamat IP (Internet Protocol Address atau
sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit
yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang
dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP
versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP
versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut
pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.Alamat
IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat
IPv4) adalah
sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah
32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer
atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut
didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4
oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang
dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host.
Jenis-Jenis
Alamat
Alamat IPv4 terbagi
menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan
yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP
dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa
node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan
dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas Alamat
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat
kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya
(untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit
sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat
memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP
kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam
oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk
melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit
sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini
memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap
network-nya.
Kelas D
Alamat IP
kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu
diset ke bilangan biner 1110.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang
dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini,
lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas
E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau
percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama
selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Jenis-jenis Alamat Privat
10.0.0.0/8 network identifier kelas A
Jaringan
pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP
yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12 network identifier kelas B
Jaringan
pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah
block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat
yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16 network identifier kelas C
Jaringan
pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah
block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat
yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi
privat. Alamat jaringan privat192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang
valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16 host identifier
Alamat
jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan
untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat
subnet mask 255.255.0.0.
Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut
denganAutomatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari
penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Perbedaan iP versi 4 dengan iP versi 6
Penggunaan Alamat iPv4
Untuk Konfigurasi Manual 2 Komputer
Menghubungkan 2 komputer langsung tanpa menggunakan hub atau switch dapat
dengan mudah dilakukan dengan menyiapkan kabel UTP yang di pasang Connector
RJ45 dengan susunan kabel cross. Kemudian hubungkan kedua laptop / komputer
dengan kabel cross pada port LAN yang telah ada pada laptop / komputer
Langkah-langkah cara setting IP Address di bawah ini
:
- Klik tombol Windows > Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center.
- Pada bar kiri atas klik Change adapter settings.
- Klik kanan Local Area Connection, pilih Properties.
- Double klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4).
- Pilih radio button use the following IP Address, lalu Pada komputer A masukkan IP Address beserta Subnet mask-nya. IP Address: 192.168.56.1 dan Subnet mask: 255.255.255.0
- Klik Ok
- Pada komputer B masukkan IP Address beserta Subnet mask-nya. IP Address: 192.168.56.2 dan Subnet mask: 255.255.255.0
- Klik Ok
- Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung lakukan ping dari komputer A ke komputer B atau sebaliknya
- 1. Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Win + R
- 2. Pada CMD ketik perintah “ping IP Address”. Ip Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2: ping 192.168.56.
- Pastikan Windows FireWall dalam keadaan Off
Berbeda dengan Konfigurasi iP Manual menggunakan iPv4 diatas, DHCP memberi kemudahan denag setting iP setaca Otomatis tanpa harus mengatur alamat iP Client.
Pengertian DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.
Perbedaan DHCP Client
dan DHCP Server
Dalam layanan
DHCP, ada dua istilah yang perlu anda ketahui yaitu DHCP client dan DHCP
server.
Dynamic Host
Configuration Protocol mempergunakan arsitektur server /client, maka teradapat
dua pihak yang berperan, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.
- DHCP server adalah sebuah mesin yang memberikan layanan dengan “menyewakan” IP Address dan informasi TCP IP lainnya pada semua Client yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux terdapat layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin Client yang menjalankan program Client DHCP yang memungkinkannya untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi Client jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) mempunyai perangkat lunak seperti ini.
DHCP server pada umumnya memiliki pendistribusian alamat
yang diizinkan kepada Client, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap Client
kemudian dapat menyewa IP Address dari DHCP Pool ini untuk waktu yang
ditetapkan oleh DHCP, biasanya hingga berhari-hari. Manakala waktu penyewaan IP
Address tersebut habis masa berlaknya, Client akan meminta kembali pada server
untuk mendapatkan IP Address yang baru atau memperpanjangnya kembali.
Konsep DHCP yaitu melayani permintaan dari pada Clientnya, meminta IP untuk
disebarkan ke client secara otomatis.
Cara Kerja DHCP
Pada saat
user menghidupkan komputernya dan menghubungkannya ke server yang menggunakan
layanan DHCP, maka komputer tersebut otomatis meminta (request) alamat IP ke
server. Kemudian server menjawab permintaan komputer tersebut dan memberikannya
sebuah alamat IP.
Untuk lebih
jelas mengenai cara kerja DHCP, anda bisa menyimak proses-proses yang terjadi
pada layanan DHCP sebagai berikut :
IP Least Request
Komputer client meminta alamat IP ke server
IP Least Offer
DHCP server yang memiliki list alamat IP memberikan
penawaran kepada komputer client
IP Lease Selection
Komputer client memilih/ menyeleksi penawaran yang
pertama kali diberikan DHCP, kemudian melakukan broadcast dengan mengirim pesan
bahwa komputer client menyetujui penawaran tersebut
IP Lease Acknowledge
Pada tahap ini DHCP server menerima pesan tersebut dan
mulai mengirim suatu paket acknowledge (DHCPACK) kepada client.
Paket tersebut
berisi berapa lama komputer client bisa menggunakan alamat IP tersebut (yang
diberikan DHCP server) beserta konfigurasi lainnya. Dan komputer client pun
dapat terhubung ke jaringan.
Paket
tersebut berisi berapa lama komputer client bisa menggunakan alamat IP tersebut
(yang diberikan DHCP server) beserta konfigurasi lainnya. Dan komputer client
pun dapat terhubung ke jaringan.
DHCP menggunakan konsep DHCP relay agent menyambung secara
terus menerus, DHCP relay agent adalah sebuah host yang melanjutkan paket DHCP
antara Client dan server. Relay agent digunakan untuk melanjutkan permintaan
dan balasan antara client dan server yang mereka tidak dalam physical subnet yang
sama.
Konfigurasi DHCP server pada Windows Server 2003.
Langkah-langkah Konfigurasi DHCP :
Langkah Konfigurasi DHCP pada Server Windows Server 2003 :
1. Pastikan
fitur atau aplikasi DHCP Server sudah ada atau sudah di install pada Windows
Server 2003. Pilih menu Control Panel lalu
pilih Add Remove
Programs. Selanjutnya pilih menu Add/Remove Windows Componen. Lalu cek menu DHCP pada
komponen Networking
Services.
2. Selanjutnya
masuk ke menu Administratif
Tools lalu pilih
menu DHCP. Lalu pada Server kita klik kanan terus
pilih Authorize untuk mengaktifkan Otorisasi Server
ini sebagai DHCP Server.
3.
Selanjutnya Klik kanan lagi lalu pilih New Scope.
4. Lalu klik Next untuk memulai proses.
5. Masukkan Nama DHCP Server kita dan deskripsinya.
6. Lalu masukkan IP Address
Range yang akan
di sediakan oleh DHCP Server kita ini. Misalnya pada contoh ini mengunakan IP
Address : 192.168.43.120
– 192.168.43.129. Serta tentukan Subnetnya seperti contoh di
bawah ini.
7. Selanjutnya tentukan IP Address
Excluded alias IP
Address yang di kecualikan atau tidak boleh digunakan dalam range IP DHCP ini.
Kalau tidak ada IP Address Excluded, kita kosongkan saja.
8. Selanjutnya kita kita tentukan LEASE TIME alias waktu sewa yang kita berikan pada PC / Laptop Client dalam mengunakan
IP Otomatis yang kita sediakan. Misalnya pada contoh ini kita berikan waktu
Lease Time selama 6 jam.
9. Klik Next untuk memulai Konfigurasi yang telah kita tentukan tadi.
10. Tentukan IP Gateway
Internet yang di
gunakan pada jaringan kita IP : 192.168.43.1 jika client DHCP di berikan akses
internet .
11. Tentukan nama Parent Domain kita dan tentukan IP DNS Server yang ada di jaringan kita. Pada contoh ini kita mengunakan IP DNS
Server local ( 192.168.43.21 dan 192.168.43.22 ) dan IP DNS untuk akses
internet ( 192.168.43.1 ).
12. Tentukan IP Address
Wins Server yang ada di
jaringan kita. Pada contoh ini kita mengunakan IP WINS Server local (
192.168.43.21 dan 192.168.43.22 ).
13. Klik Next untuk memulai proses pembuatan DHCP berdasarkan Scope yang telah
kita buat tadi.
14. Klik Finish yang menandakan pengaturan kita telah selesai dan berhasil.
15. Selanjutnya
kita bisa melihat maupun mengedit pengaturan DHCP Server serta dapat
menambahkan Scope lagi yang lain.
Konfigurasi DHCP pada Client
Langkah-langkah pembuatan DHCP Client dapat dilakukan pada
menu IP -> DHCP
Client -> Add.
Cara menambah Client
pada DHCP server
Konfigurasi DHCP Server dapat dilakukan pada menu IP
-> DHCP Server -> Klik DHCP Setup
Pada wizard
DHCP setup pilih DHCP server yg akan diaktifkan. Pilih “Next”
Sebelumnya pada ether3 sudah dipasang IP Address
Penentuan DHCP Address Space akan otomatis
mengambil segment IP yang sama. Jika interface sebelumnya belum terdapat IP,
bisa ditentukan manual pada langkah ini.
Selanjutnya, menentukan IP Address
yang akan digunakan sebagai default-gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara
otomatis wizard akan menggunakan IP Address yang terpasang pada interface
ether3.
Tentukan IP Address yang akan di-distribusikan
ke Client. Secara otomatis wizard akan mengisikan host ip pada segment yang
telah digunakan. Pada contoh ini, IP 192.168.4.1 tidak masuk dalam Addresses To
Give Out, sebab IP tersebut sudah digunakan sebagai gateway dan tidak akan
di-distribusikan ke Client.
Kita harus menentukan juga, nantinya DHCP
Client akan melakukan request DNS ke server mana. Secara otomatis wizard akan
mengambil informasi setting DNS yang telah dilakukan pada menu /ip dns . Tetapi
bisa juga jika kita ingin menentukan request DNS Client ke server tertentu.
Langkah terakhir kita diminta untuk
menentukan Lease-Time, yaitu berapa lama waktu sebuah IP Address akan
dipinjamkan ke Client. Untuk menghindari penuh / kehabisan IP, setting
Lease-Time jangan terlalu lama, misalkan 1 hari saja.
Sampai langkah ini, jika di klik Next akan
tertampil pesan yang menyatakan bahwa setting DHCP telah selesai.
Untuk melakukan percobaan, hubungkan PC ke
ether3 kemudian ubah pengaturan IP PC pada posisi "obtain an IP address automatically" .
Seharusnya Laptop akan mendapatkan assign
IP otomatis dari Router. Perhatikan expired time, seharusnya sama dengan
parameter Lease-Time yang sudah ditentukan pada DHCP Server.
DHCP
Leases
Daftar perangkat yang sudah diberikan IP
secara otomatis akan ada pada /ip dhcp-server leases.
Secara default, ip address yang akan
diberikan ke client diurutkan dari belakang (192.168.4.254). Akan tetapi, kita
juga bisa melakukan pengaturan agar sebuah IP hanya akan dipinjamkan ke Client
tertentu. Misalnya, jika Client-A melakukan request DHCP, maka Server akan
selalu memberikan IP 192.168.4.254.
Konsep tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan
Static Leases. Ide dasarnya adalah melakukan reservasi sebuah IP Address untuk
sebuah MAC Address tertentu. Ada 2 cara konfigurasi yang bisa dilakukan.
Pertama, dengan melihat dari daftar perangkat yang ada
pada tab Leases. Jika dilakukan dengan cara ini client harus sudah mendapat IP
Address dahulu.
Cara kedua dengan menambahkan secara manual pada tab
Leases.
Selain dapat digunakan untuk reservasi IP
Address, Static Leases juga bisa digunakan untuk menentukan :
Lease-Time yang berbeda untuk tiap MAC Address (Client)
Limitasi bandwidth (rate-limit) , jika ditentukan maka rule simpe
queue akan secara otomatis muncul ketika client mendapat assign IP dari
server.
Melakukan blocking MAC Address tertentu agar tidak bisa mendapat
pinjaman IP, dengan opsi "Block-Access=yes".
Jadi, selain dapat mendistribusikan IP
secara otomatis, dengan DHCP Server juga dapat melakukan manajemen terhadap
DHCP Client dengan menggunakan Static Leases.
Keuntungan Menggunakan Layanan DHCP
§ Tidak perlu memberikan/ mengkonfigurasi alamat
IP kepada client satu per satu
§ Mencegah terjadinya IP conflict yang sering
terjadi pada suatu jaringan
§ Dengan layanan DHCP, komputer client dapat
menggunakan alamat IP dalam jangka waktu tertentu (tergantung pemberian server)
§ Komputer client dapat menggunakan suatu alamat
IP yang tidak dipakai oleh komputer client yang lain
§ Selain itu, dengan adanya DHCP, kita dapat
mengintegrasikan suatu mesin (host) ke dalam suatu jaringan, karena nantinya
mesin tersebut akan mendapat alamat IP juga melalui pooling yang sebelumnya
telah dibuat oleh server.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar